Kamis, 19 Juni 2008

Otomatis atau Manual


• Manual atau otomatis - tergantung keperluan Anda • Manual v.s Matik = Apel v Pear • Pilih mana yang paling tepat buat Anda • Kenali Cara Penggunaannya • Faktor Keamanan? Oi mana dan Kapan menggunakannya • Pelajari Keduanya. Mengapa? • Kalau orang lain bisa, Anda pasti bisa Bagaimana Memilih Transmisi Manual atau Otomatis ? Secara teoritis, transmisi manual mudah terkontrol dan hemat 88M. Transmisi otomatis? Tentu saja, lebih praktis dan gampang. Lantas mana yang harus Anda pilih? Manual atau otomatis - tergantung keperluan Anda Perlu digarisbawahi, pilihan tergantung pada kebiasaan dan kondisi Beberapa faktor pilihan transmisi: 1. Anda lebih sering berkendaraan di kepadatan lalu lintas? Transimisi otomatis (matik) sang at membantu, karena tangan dan kaki kiri Anda bisa istirahat. Cukup kaki kanan yang memainkan pedal gas dan rem. 2. Hemat Bensin Transmisi manual lebih efisien bahan bakar (kira-kira 0,5km/liter lebih irit ketimbang otomatis), bereaksi cepat dan spontan karena bobotnya lebih ringan dan tak menggunakan torque converter. 3. Akselearasi Kalau digunakan dengan benar, transmisi manual menghasilkan akselerasi bagus dan top speed yang lebih tinggi. Ini karena bobotnya lebih ringan dan tak menggunakan torque converter yang mengurangi torsi. 4. Anda senang menyetir? Otomatis memang praktis. Sayangnya, walaupun transmisi otomatis saat ini sangat canggih dan mampu menyesuaikan gaya mengemudi Anda, namun tetap saja kurang spontanitas. Anda tak dapat merasakan direct link antara reaksi saat pedal gas diinjak dan respon mesin. 5. Harga Biasanya mobil matik lebih mahal sekitar Rp 10 jutaan dari versi manual. 6. Keandalan Banyak komponen rumit dan canggih pada transmisi otomatis. Kalau sampai rusak, biayanya jauh lebih mahal. Mungkin anda pernah punya pengalaman buruk dengan transmisi matik? Semakin hebatnya perkembangan teknologi belakangan ini turut menyempurnakan transmisi otomatis. Bukan itu saja, transmisi matik kini bahkan diklaim bisa hemat bahan bakar. Kemajuan teknologinya pun semakin dikembangkan dan memunculkan istilah baru "manumatic", yaitu transmisi otomatis sekaligus berfungsi manual dan bisa diaplikasikan pada tombol setir.

Teknologi terbaru itu dikenal sebagai hasil adopsi teknologi mobil balap Formula 1 (F1). Tapi sehebat-hebatnya penemuan baru itu,toh faktanya tidak ada teknologi transmisi manumatik yang benar-benar sama seperti pad a mobil F1. Penggunaan manumatik pada mobil produksi tetap saja masih mengandalakn konvertor torsi (torque converter). Transmisi manumatik yang teknologinya mendekati mobil F1 hanya bisa Anda temui pada sportscar.
Transmisi manumatik sebetulnya adalah transmisi otomatis yang mampu mengakomodasi Anda untuk memindahkan gear (gigi) sendiri. Sehingga, bisa diperoleh akselerasi yang lebih maksimal. Anda tinggal memindahkan tombol 'downshift' untuk menghasilkan akselerasi lebih (kick-down) atau 'upshift' bila rpm mencapai limit. Jadi cara kerja manumatik sebetulnya mirip-mirip proses over drive (0/0). Kemajuan teknologi matik tidak pernah berhenti, menyusul ditemukannya jenis matik lain, yaitu CVT (continously variable transmission) yang sudah diaplikasikan pada Audi A4 sejak 2002. Jenis transmisi yang mengganti torque converter dengan sabuk (belt) ini mampu menyalurkan tenaga mesin lebih maksimal dan diklaim makin lebih hemat bahan bakar.

Tidak ada komentar:

You"re visitor number