Kamis, 19 Juni 2008

Perbaiki Mesin dan Sistem Transmisi!


Bagaimana merawat transmisi matik tetap awet Seberapa sering mengganti oli transmisi? Bagaimana cara menggunakan overdrive? Dan bagaimana pula menghindari kerusakan transmisi.
otomatis adalah jenis transmisi paling rumit. Biaya perawatannya sangat mahal dan perbaikannya sangat kompleks. Selain itu, bila terjadi masalah pada transmisi sangat merepotkan. Karena tuas transmisi otomatis (P, D dan N) digerakkan secara elektris, bila sembarangan menggunakannya bisa saja sewaktu-waktu rusak. Tapi transmisi bisa awet di tang an pemilik yang sudah paham betul kinerjanya. Artikel ini akan menjelaskan secara sederhana, tips bagaimana mencegah kerusakan yang terjadi. Cukup hanya dengan mernberikan perhatian ekstra sering dicek dan dirawat reguler.
Apa penyebab kerusakan transmisi matik? Masalah utama terjadinya kerusakan biasanya berawal karena panas yang berlebihan (overheating). Penyebabnya bisa karena mengangkut barang bawaan yang berlebihan, dipakai menarik mobil lain, sering berkendara stop-and-go di jalanan macet dalam cuaca panas, atau dipakai balapan yang bisa menyebabkan kepanasan pada transmisi.Lantaran suhu temperatur meningkat, oli transmisi lama-kelaman akan terbakar dan teroksidasi merembes ke celah-celah rumah transmisi. Jika dibiarkan, komponen pendukung seperti sil-sil karet menjadi kering dan retak-retak. Teroksidasinya oli transmisi membuat manfaat oli tidak maksimal dan tak menutup kemungkinan beberapa komponen di dalamnya melengkung dan hilang kekuatannya.
Akan tetapi overheat bukanlah satu-satunya penyebab kerusakan. Desain transmisi yang tidak sesuai sangat mung kin gam pang rusak. Atau, sering bongkar-pasang di bengkel oleh mekanik yang tidak berpengalaman akan berisiko transmisi rusak fatal. Beberapa penyebab lain: cara mengemudi yang kasar, grade oli yang tidak sesuai (kadarnya terlalu tinggi atau rendah) atau bisa juga dari pemakaian oli yang keliru. Bayangkan kasus yang terjadi saat oli transmisi manual (SAE 90) dimasukan ke dalam transmisi matik, dan 40 men it kemudian langsung rusak fatal dan jebol!

TIPS
Sudahkan Anda: mempelajari buku manual? Bacalah, karena buku itu sumber penting segala informasi tentang perawatan mobil. Begitu banyak manfaat yang Anda dapat di dalam buku itu ! Ada pertanyaan lain ? Tidak tahu jenis oli yang dipakai ? Tinggal telepon ke dealer dan tanyakan jenis oli apa yang cocok untuk transmisi matik mobil Anda?

Bagaimana mencegah kerusakan transmisi matik ?
•Cek dengan teratur kebocoran oli. Apakah dari mesin, power steering atau transmisi. Kalau terjadi kebocoran segera bawa ke bengkel.
•Sesekali perhatikan volume dan kadar oli transmisi. Jangan sampai Anda lengah memperhatikan volume oli berkurang, karena bisa menyebabkan kebocoran. Tak semua jenis transmisi dilengkapi tong kat pengukur.Seperti halnya pada beberapa model mobil lama, hanya mekanik bengkel saja yang tahu.
•Ganti oli baru begitu terlihat tanda-tands warn a oli mulai hitam atau kotor. Perlu diingat, tidak semua cairan oli terkuras habis saat Anda mengganti oli baru. Masih tersisa sekitar 40% di dalam torque converter. Itu artinya Anda mengganti oli baru hanya 60% saja. Maka dari itu seringlah mengganti oli.
•Gunakan oli baru sejenls yang sesuai anjuran dari buku manual untuk menghindari kepekaan transmisi terhadap jenis oli yang dipakai.
•Jangan pernah memindahkan tuas ke posisi P atau R sampai mobil benar-benar berhenti.
•Jangan memindahkan mendadak tuas persneling dari posisi P ketika mesin di putaran tinggi.
•Selalu injak rem saat tuas dipindahkan ke posisi P.
•Kerusakan fatal bisa terjadi jika mobil matik dipakai untuk menarik mobil lain. Sebaliknya jika mobil matik akan ditarik, sebaiknya angkat bag ian roda yang bergerak (FWD atau RWD).

Tidak ada komentar:

You"re visitor number