Ternyata, Kijang Innova bukan kendaraan rakus bbm. Dengan Kijang Innova berspesifikasi Euro2, kami berhasil mendapat angka konsumsi bbm 16,2 km/l. Fantastis, mengingat bobot kosong Kijang Innova G mencapai 1.525 kg
Toyota Kijang Innova baru yang kami tes selama satu tahun ini jauh berbeda ketimbang yang lama. Perubahan terbesarnya ada pada standar emisi gas buangnya. Sama seperti mobil lain yang diproduksi mulai 2007, Kijang Innova baru ini telah memenuhi syarat emisi gas buang Euro2. Secara teknis perubahan ini menuntut perbedaan pada engine management
"Sistem injeksi pada Innova Euro2 sudah bertipe dose loop, di mana perbandingan campuran udara dan bensin selalu dijaga pada 14,7:1 pada setiap putaran mesin," ujar Achmad Rizal, Marketing and Communication Manager PT Toyota-Astra Motor
Perbedaan secara fisik adalah adanya sensor oksigen di pangkal knalpot dan catalytic converter di pipa knalpot bagian tengah. Selain itu kini setelan CO juga tidak ada lagi, karena semuanya sudah diatur oleh komputer
Dengan begitu perawatan juga semakin mudah.
Perubahan-perubahan inilah yang membuat konsumsi bbm Innova menjadi jauh lebih irit dibanding sebelumnya. Kami melakukan tes dengan dua jenis bbm, yaitu Premium dan Pertamax dari Pertamina. Pengetesan pertama dilakukan dengan metode standar yang biasa diterapkan, yaitu melaju konstan dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam di jalan tol.
Selanjutnya kami juga melakukan tes di jalan tol pada kecepatan konstan 80 km/ jam. Diasumsikan inilah kecepatan rata-rata mobil di jalan tol yang
ramai lancar. Hasilnya adalah 13,17 km/l dengan menggunakan Premium dan 14,49 km/l untuk Pertamax.
Kami juga mengetesnya pada kecepatan ekonomis yaitu 60 km/jam dengan bahan bakar Premium. Kecepatan ini diasumsikan yang mampu dicapai pada kondisi jalan tol yang padat namun masih bergerak lancar, dan juga merupakan batas kecepatan mini-mun di jalan bebas hambatan. Dalam pengetesan inilah Kijang Innova mencatat hasil yang fantastis. Satu liter Premium Pertamina bisa memindahkan Toyota Kijang Innova seberat 1.525 kg plus pengemudi dan satu orang penumpang sejauh 16,2 km dengan kondisi AC hidup!
Untuk pengukuran konsumsi bbm di dalam kota, kami menggunakan mobil ini untuk keperluan sehari-hari. Seperti liputan di siang hari, dengan tetap mengaplikasi cara mengemudi normal namun tidak melebihi 3.000 rpm. Hasilnya konsumsi bbm rata-rata Kijang Innova mencapai 9,3 km/l untuk Premium dan 9,64 km/l untuk Pertamax.
Kami juga mengetes konsumsi untuk rute luar kota yaitu ke Bandung untuk mendapatkan hasil kombinasi antara lancarnya jalan tol dan kepadatan lalu lintas kota Bandung. Hasilnya adalah 10,43 km/l dengan kondisi mobil diisi 5 penumpang, tiga di antaranya berpostur subur
Konsumsi bbm menggunakan Per-tamax sedikit lebih irit karena naiknya kualitas bbm membuat komputer memajukan pengapian. Hal ini membuat mesin bekerja semakin efisien. Sedangkan untuk performa, bisa dibilang Kijang Innova sama baiknya menggunakan Premium maupun Pertamax. Bahkan hasil tes performa yang kami lakukan menunjukkan Pertamax sedikit lebih lambat. Namun banyak faktor yang membuat hal ini terjadi. Antara lain karena Kijang Innova yang kami tes bertransmisi manual
6,223 liter untuk jarak 100,8 km
2 komentar:
Itu yg dites inova tahun berapa ea.trus yg berstatus uero 2 dari thin berapa.trim
Gak tau ea..
Posting Komentar