Selasa, 08 Januari 2008

KIJANG INNOVA 16,2 km/liter

Dina - Tunas Toyota (Kijang Innova)

Ternyata, Kijang Innova bukan kendaraan rakus bbm. Dengan Kijang Innova berspesifikasi Euro2, kami berhasil mendapat angka konsumsi bbm 16,2 km/l. Fantastis, mengingat bobot kosong Kijang Innova G mencapai 1.525 kg Toyota Kijang Innova baru yang kami tes selama satu tahun ini jauh berbe­da ketimbang yang lama. Perubahan terbesarnya ada pada standar emisi gas buangnya. Sama seperti mobil lain yang diproduksi mulai 2007, Kijang Innova baru ini telah memenuhi syarat emisi gas buang Euro2. Secara teknis perubahan ini menun­tut perbedaan pada engine management "Sistem injeksi pada Innova Euro2 sudah bertipe dose loop, di mana perbandingan campuran udara dan bensin selalu dijaga pada 14,7:1 pada setiap putaran mesin," ujar Achmad Rizal, Marketing and Communica­tion Manager PT Toyota-Astra Motor Perbedaan secara fisik adalah adanya sensor oksigen di pangkal knalpot dan catalytic converter di pipa knalpot bagian tengah. Selain itu kini setelan CO juga tidak ada lagi, karena semuanya sudah diatur oleh komputer Dengan begitu perawatan juga semakin mudah. Perubahan-perubahan inilah yang membuat konsumsi bbm Innova menjadi jauh lebih irit dibanding sebelumnya. Kami melakukan tes dengan dua jenis bbm, yaitu Premium dan Pertamax dari Pertamina. Pengetesan pertama dilakukan dengan metode standar yang biasa diterapkan, yaitu melaju konstan dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam di jalan tol. Selanjutnya kami juga melakukan tes di jalan tol pada kecepatan konstan 80 km/ jam. Diasumsikan inilah kecepatan rata-rata mobil di jalan tol yang ramai lancar. Hasilnya adalah 13,17 km/l dengan menggunakan Premium dan 14,49 km/l untuk Pertamax. Kami juga mengetesnya pada kecepatan ekonomis yaitu 60 km/jam dengan bahan bakar Premium. Kecepatan ini diasumsikan yang mampu dicapai pada kondisi jalan tol yang padat namun masih bergerak lancar, dan juga merupakan batas kecepatan mini-mun di jalan bebas hambatan. Dalam penge­tesan inilah Kijang Innova mencatat hasil yang fantastis. Satu liter Premium Pertamina bisa memindahkan Toyota Kijang Innova seberat 1.525 kg plus pengemudi dan satu orang penumpang sejauh 16,2 km dengan kondisi AC hidup! Untuk pengukuran konsumsi bbm di dalam kota, kami menggunakan mobil ini untuk keperluan sehari-hari. Seperti liputan di siang hari, dengan tetap mengaplikasi cara mengemudi normal namun tidak melebihi 3.000 rpm. Hasilnya konsumsi bbm rata-rata Kijang Innova mencapai 9,3 km/l untuk Pre­mium dan 9,64 km/l untuk Pertamax. Kami juga mengetes konsumsi untuk rute luar kota yaitu ke Bandung untuk mendapatkan hasil kombinasi antara lan­carnya jalan tol dan kepadatan lalu lintas kota Bandung. Hasilnya adalah 10,43 km/l dengan kondisi mobil diisi 5 penumpang, tiga di antaranya berpostur subur Konsumsi bbm menggunakan Per-tamax sedikit lebih irit karena naiknya kualitas bbm membuat komputer mema­jukan pengapian. Hal ini membuat mesin bekerja semakin efisien. Sedangkan untuk performa, bisa dibilang Kijang Innova sama baiknya menggunakan Premium maupun Pertamax. Bahkan hasil tes performa yang kami lakukan menunjukkan Pertamax se­dikit lebih lambat. Namun banyak faktor yang membuat hal ini terjadi. Antara lain karena Kijang Innova yang kami tes ber­transmisi manual 6,223 liter untuk jarak 100,8 km

2 komentar:

thamto.thomy mengatakan...

Itu yg dites inova tahun berapa ea.trus yg berstatus uero 2 dari thin berapa.trim

Anonim mengatakan...

Gak tau ea..

You"re visitor number